Minggu, 30 Oktober 2011

pertumbuhan pada tanaman (primer dan sekunder)

 Pertumbuhan pada tanaman
Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses dalam kehidupan tanaman yang mengakibatkan perubahan ukuran tanaman yang semakin besar dan yang juga menentukan hasil tanaman. Pertambahan ukuran tubuh tanaman secara keseluruhan merupakan hasil dari pertambahan ukuran bagian-bagian (organ-organ) tanaman akibat dari pertambahan jaringan sel yang  dihasilkan oleh pertambahan ukuran sel . Jumlah sel yang semakin banyak  atau ruang (volume) sel yang semakin besar membutuhkan semakin banyak bahan-bahan sel yang disintesis menggunakan substrat yang sesuai.
Pertumbuhan berfungsi sebagai proses mengolah masukan substrat tersebut menghasilakan produk pertumbuhan. Pada tingkat sel, proses pertumbuhan menggunakan senyawa-senyawa organik seperti asam amino dan karbohidrat untuk menghasilkan bahan-bahan sel. Pada tingkat tanaman, substrat dapat dibatasi pada bahan anorganik dan unsur lain yang diambil tanaman dari lingkungannya seperti karbon dioksida, unsur hara, air dan kuanta radiasi yang diolah menjadi bahan organik yang dapat diukur secara sederhana dengan pertambahan bobot keseluruhan tanaman atau bagian- bagian tanaman termasuk keseluruhan tanaman atau bagian  yang dipanen dan parameter lain (Sitompul dan Guritno,1995 : 4).
Menurut Campbell, dkk (2003: 304-308) pola pertumbuhan tumbuhan tergantung pada letak meristem. Pertumbuhan tanaman ada dua macam yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
a.      Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan ini terjadi akibat adanya pemanjangan pada bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan ujung tunas sebagai hasil pembelahan meristem apikal. Pemanjangan ini memungkinkan akar membuat jalinan tanah dan tunas untuk meningkatkan pemaparannya terhadap cahaya matahari dan karbondioksida. Hasil pembelahan meristem apikal pada akar dan ujung tunas akan menjadi meristem primer, protoderm dan prokambium serta meristem dasar yang akan berdiferensiasi menjadi tiga sistem jaringan yaitu jaringan dermal, jaringan pembuluh (vaskuler) dan jaringan dasar.
Pertumbuhan primer akan mendorong akar menembus tanah. Tudung akar merupakan pelindung bagi meristem yang rapuh pada saat akar memanjang menembus tanah. Meristem apikal yang terletak di pusat zona pembelahan, menghasilkan sel-sel meriste primer dan juga mengganti sel-sel tudung akar yang akan mengelupas. Pertumbuhan primer tunas terjadi melalui pertumbuhan ruas yang sedikit lebih tua dibawah ujung tunas tersebut. Pertumbuhan ini disebabkan oleh pembelahan dan pemanjangan sel di dalam ruas tersebut.


 b.      Pertumbuhan sekunder
Adanya aktivitas penebalan secara progresif pada akar dan tunas yang terbentuk sebelumnya oleh pertumbuhan primer. Pertumbuhan sekunder adalah produk dari meristem lateral. Pertumbuhan ini akan menyebabkan membesarnya ukuran dan diameter tumbuhan.
Pertumbuhan dapat diukur sebagai pertambahan panjang, lebar atau luas; tetapi dapat pula diukur berdasarkan pertambahan volume, masa atau berat (segar atau kering).
Menurut Ninit (2008 : 1) pertumbuhan dan perkembangan tanaman dibagi dalam tiga fase, yaitu:
a.       Fase embrionis (Eksponensial)
Fase embrionik dimulai dari pembentukan zygot sampai terjadinya embrio yang terjadi di dalam bakal biji (ovule). Fase zygot diikuti dengan pembelahan sel sesudah itu terjadi pengembangan sel. Fase embrionis tidak terlihat nyata dalam pertumbuhan tanaman karena berlangsungnya di dalam biji.
b.      Fase muda atau fase vegetatif (Linier)
Fase muda dimulai sejak biji mulai berkecambah, tumbuh menjadi bibit dan dicirikan oleh pembentukan daun-daun yang pertama dan berlangsungterus sampai masa berbunga atau berbuah yang pertama. Perkecambahan merupakan satu rangkaian yang kompleks dari perubahan-perubahan morfologis, fisiologis, dan biokimia. Proses perkecambahan meliputi imbibisi, perombakan cadangan makanan di dalam endosperm menjadi energi untuk pertumbuhan. Munculnya radikula dan plamula dari kulit benih.
c.       Fase penuaan (senescence)
Fase ini dipengaruhi oleh beberapa faktor luar yang dapat menghambat atau mempercepat proses penuaan, antara laian:
1)      Kenaikan suhu, kurangnya intensitas cahaya dan kekurangan air dapat mempercepat proses penuaan daun.
2)      Kurang terrsediannya unsur hara dalam tanah
Bentuk penuaan (senescence) yang terjadi pada tanaman dapat mengikuti beberapa pola, yaitu:
1)      Overall senescence, yaitu pola penuaan yang meliputi keseluruhan tubuh tanaman. Tanaman akan mati setelah menyelesaikan satu siklus kehidupannya.
2)      Top senescence yaitu pola penuaan pada tanaman yang terjadi pada tanaman bagian atas tanah sedangkan bagian yang berada dalam tanah tetap hidup.
3)      Deciduous  senescence, yaitu pola penuaan yang terjadi hanya pada bagian daun sementara organ lainnya tetap hidup
4)  Progessive senescence, yaitu pola penuaan meliputi daun-daun yang terdapat dibagian bawah tanaman. Tanaman hanya menggugurkan daun-daunnya yang terdapat di bagian bawah saja (daun-daun yang tua), sedangkan daun-daun yang lebih atas dan organ tanaman lainnya tetap hidup.

 
Berbagi Ilmu - Blogger Templates, - by Templates para novo blogger Displayed on lasik Singapore eye clinic.